CURUG PANGANTEN


eno
Jawa Barat menyimpan potensi wisata yang sangat menarik. Tekstur wilayahnya yang sebagian besar berbukit-bukit, membuat daerah ini memiliki banyak  air terjun. Sebagian besar lokasi air terjun, atau dalam bahasa sunda disebut curug, berada di tempat yang sulit dijangkau. Setiap musim liburan tiba banyak wisatawan dari dalam maupun dari luar kota Bandung yang berdatangan ke objek wisata curug ini. Namun sangat sedikit sekali yang  masih bisa kita temukan beberapa curug yang letaknya dipelosok daerah dan jauh dari hiruk pikuk kota, keindahan dan keaslian lingkungan sekitar curugnya  masih terjaga dengan baik. Airnya yang jernih dan dingin langsung turun dari mata air pegunungan, tanpa terkontaminasi limbah-limbah dan sampah yang selalu menjadi persoalan dari semua masalah lingkungan.
Curug Panganten salah satu potensi objek wisata alam yang menarik yang berada di Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Air terjun setinggi 50 meter merupakan daya tarik utama Curug Panganten. Di sekelilingnya terdapat berbagai pemandangan khas pegunungan seperti tebing, pepohonan dan air sungai yang membuat udara di sekitarnya sejuk. Curug Panganten berada di ketinggian 1050 m dpl dan memilki ketinggian terjunan air sekitar 50 meter dengan jatuhnya air terlihat seperti kristal berkilauan ditimpa sinar matahari. Akses jalan menuju lokasi curug dengan melewati jalan setapak berkelok-kelok, berbatu yang licin dan becek jikalau hujan turun dengan sisi jurang dan semak belukar hingga tiba di  curug tersebut.  Untuk menuju sisi bawah curug harus menuruni tebing sekitar 30 m melewati jalan setapak yang licin.
Petualangan menuju lokasi curug dimulai dengan menyusuri jalan setapak sepanjang 2 km. Diawali dengan menyusuri jalan berkelok-kelok menuruni tebing. Sembari berjalan, mata akan disuguhkan dengan pemandangan Kota Bandung dari ketinggian 1.050 di atas permukaan laut. Sesampai di bawah tebing, dimulai menyusuri jalan setapak berdampingan dengan aliran air yang merupakan aliran curug. Lalu  melewati jembatan yang terbuat dari rotan terlebih dahulu. Jalan setapak yang dilewati cukup menegangkan. Sebelah di kanan jalan setapak sedang  sebelah kirinya jurang yang kedalamannya sekitar 30 meter harus berhati-hati melangkahkan kaki karena jalan setapak ini cukup licin. Apalagi jika setelah hujan. Selama kurang lebih 45 menit berjalan kaki, tiba didepan pintu masuk Curug Panganten. Kembali untuk menuruni tebing setinggi 30 meter dengan jalan setapak yang licin. Setelah 15 menit menuruni tebing, rasa puas akan menghampiri ketika melihat aliran air yang jatuh menuruni tebing yang tampak sangat cantik dan eksotis

Komentar